Pentingnya peran ayah dalam perkembangan psikologis anak sudah sangat sering dibahas oleh banyak ahli psikologi. Namun, apa yang terjadi jika seorang ayah tidak hadir ‘secara utuh’, baik secara fisik maupun emosional?
Daddy Issues merupakan sebutan bagi seorang anak yang memiliki hubungan rumit atau tidak sehat dengan ayahnya. Daddy Issues bukan merupakan sebutan medis, melainkan sebuah ungkapan umum yang berkembang di masyarakat. Biasanya hal ini disebabkan oleh perceraian orang tuanya atau tidak adanya peran ayah selama anak itu bertumbuh dan berkembang. Istilah Daddy Issues berkaitan dengan istilah Fatherless yang berarti seorang anak yang merasakan kurangnya kehadiran ayah dalam masa tumbuh kembangnya, baik secara fisik dan emosional. Sebetulnya hal ini tidak hanya dialami oleh anak perempuan saja, melainkan anak laki-laki juga. Fatherless bisa sangat berdampak buruk pada anak laki-laki maupun anak perempuan. Namun, kali ini kami akan membahas dampaknya bagi anak perempuan, salah satu dampaknya, yaitu Daddy Issues.
Dampak Negatif Daddy Issues bagi Anak Perempuan
Kesulitan menjalin hubungan yang sehat.
Tidak adanya figur ayah dapat membuat seorang anak perempuan menjadi kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan laki-laki saat ia dewasa. Ayah adalah sosok pertama yang dapat menjadi contoh atau acuan anak perempuannya dalam memilih pasangan. Dari ayah-lah, anak perempuan menjadi tau bagaimana yang benar dan bagaimana yang salah saat seorang pria bertindak dan memperlakukan perempuan. Jika anak perempuan tidak bisa membedakan mana laki-laki yang baik dan mana yang tidak baik, maka ketika mereka mengalami hal-hal yang kurang mengenakkan dari pasangannya, mereka akan tetap mempertahankan hubungannya karena tidak tau mana yang benar dan masa yang salah sehingga merasa terbelenggu dan kesulitan menjalin hubungan yang sehat
Trust Issues.
Rasa tidak percaya kepada laki-laki muncul ketika anak perempuan melihat ayahnya yang tidak bisa dipercaya. Anak perempuan yang tidak memiliki contoh nyata tentang figur laki-laki yang bisa diandalkan mungkin akan tumbuh menjadi perempuan yang sulit percaya kepada pasangan yang mengakibatkan kurangnya keterbukaan dalam hubungan.
Suka mencari perhatian.
Beberapa anak perempuan cenderung mencari perhatian dari laki-laki yang ia suka untuk mengisi kekosongan posisi laki-laki di hidupnya. Bahayanya, jika mereka ada di hubungan yang tidak sehat, namun tetap mau bergantung dengan laki-laki tersebut karena tidak mau kehilangan sosok laki-laki di hidupnya dan menjadi seseorang yang people pleaser.
Kesehatan mental yang terganggu.
Seorang anak perempuan yang dibesarkan tanpa peran ayah lebih berisiko mengalami permasalahan kesehatan mental seperti kecemasan atau bahkan depresi. Tidak adanya dukungan emosional dari ayah dapat menjadi beban emosional dan beban mental yang harus mereka tanggung seiring pertumbuhan mereka.
Daddy Issues bukan sebuah ungkapan negatif yang harus dipandang sebagai suatu hal yang memalukan. Hal ini merupakan pengalaman emosional yang sulit untuk dikendalikan tanpa adanya kesadaran dari si Ayah. Hal ini memang sangat bisa mempengaruhi perkembangan psikologis anak perempuan, namun dengan penanganan yang tepat, mereka tetap bisa tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih kuat, mandiri, dan memiliki healthy relationship di masa depan.
Bagi Kawan Nurani yang memiliki pengalaman serupa dan ingin berusaha memahami lebih lanjut mengenai “Daddy Issues” dengan mengetahui bagaimana cara mengatasinya, jangan ragu untuk mencari dukungan profesional dari psikolog, psikiater, atau bahkan lingkungan terdekat yang suportif yang dapat membantu kamu melalui proses penyembuhan ini.
SUMBER :
Psych Central. ‘Daddy Issues’ and Their Impact on Adult RelationshipsK
Banyak sekali lho program-program yang dibuat oleh Yayasan Rumpun Nurani dalam usaha untuk memperhatikan kondisi kesehatan mental diri sendiri atau orang-orang yang ada di sekitar kita. Ada kampanye kesehatan mental #connecttocare yang dibersamai oleh Lembaga Advokasi Keluarga Indonesia, serta masih banyak lagi program-program lainnya.
Yuk, cek dan follow Instagram @rumpunnurani untuk tau lebih banyak kegiatan lainnya!