Masjid seringkali dianggap sebagai tempat yang kurang relevan bagi anak muda. Beberapa orang cenderung menganggap masjid hanya sebatas tempat beribadah yang identik dengan orang tua. Padahal, masjid hendaknya diramaikan dengan orang-orang dari berbagai macam usia, terlebih anak muda. Sudah sepatutnya, anak muda akrab dan jatuh cinta dengan masjid. Dengan menjadikan masjid sebagai tempat yang dicintai, insyaaAllah hidup akan menjadi lebih bermakna dan dekat dengan kebaikan. Sebagaimana yang disampaikan Rasulullah ﷺ dalam sebuah hadis,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حِينَ يَخْرُجُ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ إِلَى مَسْجِدِهِ فَرِجْلٌ تُكْتَبُ حَسَنَةً وَرِجْلٌ تَمْحُو سَيِّئَةً
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah ﷺ beliau bersabda, “Ketika seseorang keluar dari rumahnya menuju masjid, maka tiap langkah satu kakinya dicatat satu kebaikan dan dari kakinya yang satu lagi sebagai penghapus satu kejelekan.” [HR. Sunan Nasai no. 698]
Hadits tersebut menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap orang-orang yang memakmurkan masjid. Saat lelah dengan hiruk-pikuk kegiatan, masjid menawarkan ketenangan tersendiri. Suara adzan yang syahdu, lantunan ayat suci, dan suasana khusyuk di dalam masjid mampu menenangkan pikiran dan jiwa yang lelah. Selain itu, masjid juga dapat menjadi tempat untuk membantu anak muda menemukan jati diri, meningkatkan kualitas iman, menghindari perbuatan negatif, dan membentuk karakter yang mulia. Pada dasarnya, masjid merupakan tempat potensial yang dapat membantu generasi muda untuk tumbuh dan berkembang secara positif.
Masjid Sebagai Tempat Belajar
Masjid bukan hanya sekedar tempat untuk melaksanakan salat, tetapi dapat pula menjadi pusat pembelajaran. Sebagai tempat pembelajaran, beberapa masjid sering menyelenggarakan kajian dengan spesifikasi yang berbeda-beda, seperti kajian pra-nikah, kajian parenting, kajian filsafat, dan kajian kitab. Kajian-kajian tersebut dapat membuat anak muda untuk lebih dekat dengan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, pengemasan kajian dengan suasana yang interaktif dan menyenangkan tentunya sangat diperlukan.
Dengan menghadirkan metode pembelajaran yang menarik seperti permainan edukatif dan pemutaran film inspiratif, masjid dapat menjadi lingkungan yang kondusif bagi generasi muda untuk mempelajari ajaran agama dan berbagai hal lainnya. Selain itu, keterlibatan tokoh-tokoh inspiratif dalam menyampaikan materi kajian dapat menambah daya tarik tersendiri, sehingga anak muda merasa lebih termotivasi dalam belajar. Dengan cara ini, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga wadah yang mendukung pengembangan kepribadian dan spiritualitas. Oleh karena itu, penguatan peran masjid sebagai pusat pembelajaran harus terus didorong, agar nilai-nilai Islam dapat lebih mudah diterima oleh anak muda dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Masjid Sebagai Tempat Kegiatan Sosial
Selain menjadi tempat pembelajaran, masjid juga memiliki peran penting sebagai pusat kegiatan sosial. Salah satu bentuk kegiatan sosial yang sering ditemukan di masjid adalah donor darah. Manfaat donor darah sangatlah signifikan, tidak hanya bagi penerima yang membutuhkan transfusi darah dalam keadaan darurat, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri, yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan tindakan mulia. Selain itu, kegiatan ini membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan pemeriksaan rutin, karena sebelum mendonorkan darah, pendonor biasanya menjalani pemeriksaan kesehatan yang dapat memberikan wawasan tentang kondisi fisik mereka. Dalam konteks ini, masjid berfungsi sebagai jembatan antara individu dan komunitas yang lebih luas, menciptakan kesadaran kolektif tentang isu-isu sosial kemanusiaan yang mendesak.
Tidak hanya donor darah, beberapa masjid juga sering mengadakan kegiatan sosial lain seperti pembagian makanan gratis, terlebih untuk sahur dan berbuka saat puasa Ramadan. Keterlibatan anak muda dalam kegiatan ini sangat penting, karena anak muda adalah agen of change yang memiliki potensi besar untuk membawa semangat kepedulian melalui kegiatan berbagi. Dengan menyediakan makanan secara gratis, masjid tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi bagi mereka yang mungkin tidak mampu membeli makanan selama bulan puasa, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang memperkuat ikatan sosial. Kegiatan ini mengajarkan nilai berbagi dan kepedulian yang merupakan inti dari ajaran Islam. Melalui program berbagi ini, masjid dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan mendorong partisipasi aktif anak muda dalam hal persiapan dan distribusi makanan.
Kesimpulannya, masjid memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, terutama bagi anak muda. Dengan segala manfaat yang ditawarkan, sudah selayaknya anak muda jatuh cinta dengan masjid dan menjadikan masjid sebagai pusat berbagai kegiatan positif.
Berkaitan dengan hal ini, Rumpun Nurani mengajak Kawan Nurani untuk membangun masjid Nurani Islamic Center (NICE), yang insyaaAllah akan menjadi salah satu simbol semangat kebangkitan Islam di Yogyakarta. Dengan berbagai fasilitas penunjang yang akan dibangun, insyaaAllah NICE akan menjadi pusat kegiatan umat yang produktif dan kreatif.
🏦 Rekening:
BSI 722-971-9674 a.n. Nurani Islamic Center
📲 Konfirmasi & informasi:
0821-3467-9840 (Nura)