Peran Sosial dalam Mencapai Kebutuhan Dasar Umat Muslim

Sebagai manusia, menurut Abraham Maslow, terdapat lima kebutuhan dasar yang kita miliki. Yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, mencintai dan dicintai, penghargaan, serta aktualisasi diri. 

 

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar yang sering disebut juga dengan kebutuhan primer, seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal. Sehingga diantara lima kebutuhan dasar tersebut, tercukupinya kebutuhan fisiologis merupakan hal yang sudah seharusnya kita syukuri kepada Allah SWT. Mengingat masih banyak di sekeliling kita yang belum dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya.

 

Islam tidak hanya menekankan kepada kita untuk hablum mina-Allah saja, akan tetapi juga hablum mina-annas. Maksudnya adalah dalam Islam, kita ditekankan untuk melakukan kepekaan atau kepedulian terhadap lingkungan sosial kita. Terutama bagi mereka yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. 

 

Selain kebutuhan fisiologis, terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan lain menunjukkan bahwa kita hanyalah seorang hamba yang diberi nikmat luar biasa dari Allah SWT. Oleh karena itu, sudah semestinya kita tidak melupakan posisi tersebut dan terus bertakwa kepada-Nya.

 

Kepedulian sosial merupakan manifestasi akhlak dan bagian dari bentuk rasa syukur serta ketakwaan kita kepada Allah SWT. Bahkan telah termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadist mengenai anjuran kepedulian sosial ini seperti pemberian zakat, infak, dan sedekah.

 

Tidak hanya berupa pemberian materi belaka, terdapat bentuk lain yang dapat kita lakukan sebagai wujud dari kepedulian sosial. Yaitu dengan memberikan jasa yang kita miliki seperti menjadi relawan sosial. Menjadi relawan tidak berhenti dari pemberian kita saja, melainkan banyak yang dapat kita terima dari orang-orang yang kita bantu. Interaksi dan pelajaran-pelajaran berharga dari kegiatan sosial dapat membantu kita untuk mencapai tangga-tangga kebutuhan lainnya seperti perasaan mencintai dan dicintai, penghargaan, hingga mendapatkan aktualisasi diri.

 

Sebagai hierarki paling atas, kebutuhan aktualisasi diri yang merupakan keinginan untuk menggunakan segala kemampuan untuk mencapai segala yang kita mau dan bisa lakukan merupakan hal yang sulit. Namun bukan juga hal yang tidak mungkin kita wujudkan. Dengan melakukan kegiatan sosial, yang mana kita memberikan rasa cinta dalam bentuk keikhlasan dalam membantu, membuat kita mendapatkan kembali rasa cinta dan penghargaan dari orang-orang yang kita bantu. 

 

Hal ini menunjukkan bahwa kita telah memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dengan memberikan kemampuan yang dimiliki untuk membantu kehidupan orang lain. Menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain serta umat yang bertakwa kepada-Nya. Oleh karena itu, melakukan kegiatan-kegiatan sosial dengan membantu orang lain harus terus kita lakukan dan diperluas levelnya. Sehingga kita dapat dengan utuh menjalankan peran sebagai makhluk sosial yang juga terpenuhi segala kebutuhannya. 

 Ditulis oleh: Ahmad Wasil Mustofa 

Rekomendasi Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan Update Terbaru dari Kami!

Berlangganan newsletter kami sekarang untuk menerima artikel inspiratif, berita terkini, dan informasi penting lainnya, Gratis!