Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan kehidupan. Secara alamiah, seiring bertambahnya usia, tubuh akan mengalami penuaan yang ditandai dengan terjadinya perubahan bentuk fisik dan fungsi tubuh yang mulai menurun.
Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020, terdapat 9,92% atau sekitar 26,28 juta penduduk lansia di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hampir separuh lansia (48,14%) mengalami keluhan kesehatan baik fisik maupun psikis, serta sebanyak 24,35% lansia mengalami sakit. Namun, kebanyakan dari lansia yang mengeluh sakit, tidak melakukan pengobatan. Dengan alasan seperti putus asa, ruang gerak yang terbatas, dan akses yang sulit untuk menuju fasilitas pelayanan kesehatan.
Dengan kondisi tubuh yang telah mengalami kemunduran, masih banyak lansia yang bekerja dengan berbagai alasan. Seperti merasa masih memiliki kekuatan, atau aktualisasi diri. Hal ini juga berkaitan dengan kondisi psikis mereka yang merasa kesepian, tersisihkan dan terpencil, serta merasa dirinya berbeda dengan orang lain.
Selain itu, alasan lain yang membuat lansia tetap bekerja meski dalam kondisi tubuh yang tidak baik adalah desakan ekonomi. Menurut data BPS tahun 2020, sebanyak 36,57% lansia masih bertempat tinggal di rumah yang tidak layak huni. Hal ini menunjukkan masih banyak lansia yang tidak dapat menikmati kenyamanan di masa usia akhirnya.
Fenomena tersebut menjadi refleksi bagi kita, khususnya para pemuda dalam melihat kondisi masa tua. Sebagaimana yang kita harapkan pada masa tua nantinya, begitu pula yang diharapkan para lansia saat ini. Oleh karena itu, sudah sebaiknya kita dapat membantu lansia saat ini dalam menikmati kesejahteraan pada usia senja.
Langkah kecil yang dapat kita lakukan adalah dengan berbakti kepada orang tua kita sendiri yang juga merupakan lansia. Bahkan berbakti kepada orang tua adalah sebuah kewajiban, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadist.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra:23)
“Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah ‘azza wa jalla?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Salat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Berjihad di jalan Allah’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa orang tua yang berusia lanjut memiliki tempat utama yang harus kita jaga dan rawat. Sebagaimana ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.
Selain orang tua kita sendiri, ada juga orang tua tidak beruntung lain yang kesulitan dalam menghidupi dirinya sehari-hari. Mereka merupakan orang tua yang membutuhkan tangan kita. Pendampingan dan pemberian bantuan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan kesehatan para lansia menjadi salah satu hal yang dapat kita lakukan dalam membantu mereka.
Kemampuan yang kita miliki baik secara materi maupun jasa, baik dalam jumlah kecil maupun besar, adalah hal penting yang dibutuhkan para lansia yang membutuhkan. Dengan membantu mereka, banyak pula yang kita dapatkan kembali, baik itu pengalaman maupun hal-hal baik yang didoakan oleh mereka yang kita bantu. Semoga dengan membantu lansia yang membutuhkan, kita juga dapat menjadi lansia yang dapat menikmati hal-hal baik di usia senja kita nantinya.
Ditulis oleh: Ahmad Wasil Mustofa