Hidup memang terus berjalan maju. Begitupun dengan perasaan bahagia dan sedih yang datang silih berganti dengan berbagai alasan yang sangat masuk akal. Dulu, mungkin kita bisa mendapatkan rasa bahagia dengan hal-hal kecil yang dianggap sederhana, seperti menyambut hari dengan angin yang sejuk dan matahari yang hangat, bertemu dengan sahabat, atau melihat langit sore yang begitu oranye. Semua itu mampu membuat hati kita penuh dengan rasa bahagia tanpa perlu alasan yang besar.
Seiring berjalannya waktu, hidup seringkali membawa kita pada kesibukan yang menyita perhatian dan mimpi-mimpi besar yang seakan-akan harus segera dicapai. Di tengah hiruk pikuk itu, jangan sampai kita kehilangan rasa syukur atas nikmat-nikmat kecil yang pernah kita capai. Sesungguhnya, hal-hal kecil tersebut adalah sumber kebahagiaan paling murni dalam hidup kita.
Sayangnya, kesibukan yang datang silih berganti membuat kita lupa untuk berhenti sejenak dan menghargai apa yang sudah ada. Kita terlalu sibuk mengejar hal-hal yang besar, sampai lupa bahwa ada nikmat-nikmat kecil yang selalu menyertai kita setiap harinya. Nikmat sehat, tawa ringan bersama orang terdekat, makan makanan enak, atau bisa pulang ke rumah teng-go dan selamat adalah hal-hal yang layak disyukuri. Jangan biarkan rutinitas dan ambisi membuat kita lupa terhadap kebahagiaan sederhana dan nikmat syukur yang Allah hadirkan tanpa kita minta.
Allah tidak pernah berhenti memberikan nikmat kepada hamba-Nya. Setiap detik dalam hidup kita adalah nikmat yang Allah titipkan. Mulai dari udara yang bisa kita hirup secara gratis, kesempatan untuk bernafas, hingga rasa bahagia sekecil apapun itu. Itu semua adalah bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Hanya saja, sebagai seorang manusia kita seringkali lupa untuk mengucap rasa syukur. Semakin kita bersyukur, Allah pun berjanji akan menambah nikmat itu. Semakin kita sering bersyukur terhadap hal-hal kecil, maka Allah akan menggantinya dengan kebahagiaan yang berkali-kali lipat lebih besar.
Bersyukur bukan hanya soal mengucap terima kasih, melainkan sebuah sikap dari hati yang selalu sadar akan kebaikan-kebaikan kecil yang Allah berikan. Ketika kita mampu untuk menjaga rasa syukur, maka hidup tidak lagi terasa hampa meski jalan terasa berat. Ingatlah bahwa bahagia tidak harus menunggu hal besar datang, tetapi dimulai dari menysukuri hal-hal kecil yang datang dalam hidup kita. Dear my future self, jangan pernah lelah untuk bersyukur!
Penulis: Fatihah Wenny Rahmantika
