Akhir-akhir ini kita sering mendengar pembicaran mengenai alam semesta, dan semesta lain selain yang kita huni sekarang. Benar gak sih kalau alam semesta ini multiverse?
Pemikiran Stephen Hawking melalui M-Theory-nya mengatakan bahwa alam semesta kita bukanlah satu-satunya alam semesta. Ia memprediksi bahwa muculnya alam semesta berasal dari peristiwa quantum dan alam semesta lain lahir dengan seperangkat hukum fisikanya masing-masing. Namun dalam pemikirannya, kondisi ini menihilkan campur tangan Tuhan dalam penciptaan alam semesta.
Ternyata jauh sebelum itu, di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan mengenai pembentukan alam semesta bahwa segala bentuk perubahan hingga akhirnya memunculkan kehidupan manusia merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh Allah. Ini dijelaskan di dalam Surah al-Anbiya ayat 30:
أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Perihal multiverse terdapat dalam Surah Hud ayat 107-108 yang berbunyi:
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ سُعِدُوا۟ فَفِى ٱلْجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۖ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
Artinya: Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
Surah tersebut menunjukkan bahwa para penghuni surga dan neraka akan kekal selamanya selama masih ada langit dan bumi. Langit dan bumi dalam hal ini bukan hanya ada satu (universe), melainkan terdapat banyak langit dan bumi (multiverse). Seperti firmal Allah SWT dalam Surah At Talaq ayat 12 yang berbunyi:
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ وَمِنَ ٱلْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ ٱلْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا
Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
Selain itu multiverse dalam Islam juga dapat dilihat seperti menurut Imam Suyuthi dalam kitab Busyra al-Kasib bi Liqa’ al-Habib mengutip perkataan Abu al- Qasim bahwa ada alam kandungan, alam dunia, alam barzakh dan alam keabadian (surga dan neraka).
Lantas apakah Kawan Nurani juga melihat adegan dalam film sekumpulan pahlawan bertemu dan Bersatu di ruang dan waktu yang sama? Nah apabila kita telusuri, ternyata adegan tersebut sama dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketika ia melakukan perjalanan satu malam lintas universe, dan selama perjalanan tersebut Nabi Muhammad SAW mendapati berbagai peristiwa dan fenomena sosial di masa lampau dan masa depan, terlebih ia juga bertemu dengan nabi yang lain.
Meski apa yang terjadi tersebut berada di luar nalar dan kapasitas kemampuan kita sebagai manusia. Akan tetapi sebagai orang yang beriman, kita wajib meyakini bahwa terdapat alam lain selain alam yang kita huni saat ini. Serta semuanya merupakan bentuk dari kuasa Allah. Waallahualam bishawab.
Referensi:
Halwani, M. 2015. Multisemesta Dalam Perspektif Al-Quran (Studi Komparatif Al qur’an terhadap M-Theory Stephen Hawking). Syariati. Vol 1 (2).
Ditulis oleh: Ahmad Wasil Mustofa