Kamu pernah nggak sih ngerasa bangga banget jadi orang Indonesia, terus besok-besoknya jadi kesel sama negara sendiri karena banyak bermunculan berita-berita kriminal yang dilakuin sama warganya sendiri atau bahkan sama pemerintahnya? Nah, itu namanya love-hate relationship sama negara sendiri. Di satu sisi kita ngerasa sayang, tapi di sisi lain kita ngerasa kesel banget.
Misalnya, kita bangga banget sama budaya Indonesia yang beragam, kulinernya yang juara, masyarakatnya ramah, dan tempat-tempat wisatanya yang seru. Tapi, ya… birokrasinya kurang jelas, kasus korupsi yang ngga ada habisnya, pemerintah yang nggak bisa berlaku adil ke masyarakatnya yang bikin kita geleng-geleng kepala terus.
Kenapa Kita Sering Kesel Sama Negara Sendiri?
Rasa kesel itu hal yang wajar banget, karena kita bertumbuh dan berkembang di negara ini. Pastinya kita ingin semuanya menjadi lebih baik. Tingginya biaya hidup, kasus kriminal, pelayanan publik yang kurang memuaskan itu emang bikin kita kesel dan frustasi. Tapi, justru rasa kesel itu yang bisa jadi bahan bakar kita untuk tetap peduli dengan negara sendiri. Yang bahaya itu kalau kita terlalu cuek sama negara sendiri. Banyaknya masalah di negara ini yang belum terselesaikan dan kita tetep ngerasa “everything is fine”, itu bahaya banget sih.
Boleh kan Kasih Kritik ke Negara Sendiri?
Mengkritik negara sendiri itu sah-sah aja, asal tujuannya membangun. Jangan cuma sekedar ngejek di media sosial, tapi kita juga bisa ikut ambil bagian buat bikin keadaan negara ini jadi lebih baik. Misalnya, ikut kegiatan sosial, aktif di komunitas, atau sepenting memilih pemimpin yang tepat saat pemilu. Kalau kita ingin Indonesia jadi lebih baik, kita pun harus ikut bergerak. Sadar pajak, nggak buang sampah sembarangan, saling tolong-menolong di lingkungan masyarakat, itu semua kontribusi kecil yang ‘berarti’. Kita suka lupa kalau negara ini bukan cuma milik‘mereka’ di pemerintahan. Negara ini milik kita juga.
Love-hate relationship sama negara sendiri itu tanda kita peduli. Kalau kita nggak peduli, kita nggak akan ngerasa marah atau kecewa. Jadi, mari kita ubah rasa marah dan kecewa itu jadi aksi nyata. Daripada cuma ngomel, kita bisa ikut ‘bantu’ negara ini dengan mempromosikan budaya lokal, dukung UMKM, dan masih banyak lagi. Ini cara sederhana buat menunjukkan kalau kita peduli.
Bisa juga ikut serta kegiatan dari Rumpun Nurani, seperti Ruang Teduh yang menyediakan ruang untuk kita bisa saling peduli dan berbagi empati tentang kesehatan mental. Ada Komunitas Ibu Produktif yang menjual berbagai produk untuk menunjang kreativitas dan produktivitas mereka. Masih banyak lagi kegiatan-kegiatan positif di Rumpun Nurani yang bisa membantu kita untuk lebih cinta dengan diri sendiri dan negara ini.
Penulis: Ratna Atika F.



