Sering ngga sih, foya-foya di awal bulan, tapi frugal living di akhir bulan? Atau bahkan, gaji baru masuk tapi udah tergoda buat beli barang-barang yang ngga butuh-butuh amat sebenarnya, eh tapi lagi diskon dan takut ketinggalan tren alias FOMO? 

Nah, kalau gitu ini saatnya kamu harus lebih serius lagi untuk cek kesehatan finansial kamu!

Tips Supaya Ngga Boros 

• Catat Pengeluaran dan Budgeting 

Coba rutinin dulu untuk kasih budget kebutuhan hidup per minggu, jadi ngga ada tuh yang nama ‘akhir bulan dompet kosong’ karena udah di-budget-in per minggunya berapa. Jangan lupa catat pengeluaran dan pemasukan setiap harinya supaya kamu tahu kemana uangmu pergi dan bisa potong pengeluaran yang sekiranya ngga perlu. Bisa coba cari template sederhana di Spreadsheet atau download aplikasi keuangan di smartphone. 

• Kurangi FOMO (Fear of Missing Out), Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan 

Makin ke sini memang makin banyak godaan ya? kalau gitu jangan gampang tergoda untuk beli barang cuma karena temen kamu udah punya barang itu. Ingat, ngga semuanya kamu harus punya dan kebahagiaanmu ngga ditentukan dari barang apa yang kamu punya. Bedain mana yang memang kebutuhan dan mana yang cuma keinginan. 

• Mindful Spending 

Biasakan diri ini untuk bertransaksi dengan sadar dan penuh dengan pertimbangan. 

“Kira-kira kalau beli barang ini, kepake ngga ya sampai 5 tahun ke depan?”

“Sebenarnya aku beli barang ini karena emang butuh atau cuma pengen aja?”

“Ada ngga barang substitusinya yang sekiranya lebih terjangkau?”

Percaya deh kalau mindful spending itu bisa mengurangi stres dan penyesalan di akhir karena kamu tahu kalau tabunganmu tetap aman.

Pentingnya Dana Darurat, Dana Pensiun, dan Dana Pendidikan Anak

• Dana Darurat

Idealnya, siapkan dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Dana darurat biasanya terpakai untuk biaya medis, biaya service, atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Dampaknya apa kalau ngga punya? Kamu pasti bakal panik banget dan mungkin harus berutang, yang justru bikin beban finansial kamu jadi makin berat. 

• Dana Pensiun

Memang ngga ada yang tahu sih umur kita sampai kapan, tapi ngga ada salahnya untuk siapkan dana pensiun dari sekarang. 

Nih, aku kasih tips FI/RE (Financial Independence Retire Early) dengan rumus:

Total Dana Pensiun = 25 x Pengeluaran Tahunan 

atau 

Total Dana Pensiun = 300 x Pengeluaran Bulanan

Contoh: Jika pengeluaran tahunanmu Rp 100 juta, artinya target dana pensiunmu adalah Rp 2.5 miliar. 

• Dana Pendidikan Anak

Pendidikan semakin mahal dari tahun ke tahun. Dengan menyiapkan dana dari sekarang, kamu bisa memastikan anak-anakmu nanti mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa harus mengorbankan kebutuhan lain. Bisa investasi di emas, lalu dijual 10-15 tahun ke depan yang pasti harganya sudah naik. Jadi, uang kamu aman dari inflasi, deh.

Hindari Menciptakan Generasi Sandwich

• Hindari Utang Konsumtif

Ngapain sih utang buat beli barang mewah yang ngga perlu? Apalagi kalau barang tersebut akan depresiasi alias kita ngga dapet keuntungan sama sekali. Tapi, ngga masalah kalau utang yang tujuannya untuk produktivitas, misal beli smartphone untuk kebutuhan kerjaan yang bisa balik modal dalam waktu 6 bulan dan bikin lebih cuan di bulan-bulan selanjutnya. 

• Mulai Investasi 

Kalau uangnya cuma ditaruh di Bank, udah pasti bakalan habis kemakan inflasi dan kepotong biaya admin setiap bulannya. Lebih baik uangnya diinvestasiin di emas, reksadana, atau saham yang bisa bantu kamu untuk mendapatkan passive income. Kalau kaya gini, kamu bisa meninggalkan warisan atau tabungan untuk generasi selanjutnya. Ya minimal ngga merepotkan mereka, kan?

• Ajarkan Anak-Anakmu Literasi Keuangan

Ilmu tentang keuangan ini penting banget untuk dikasih tau ke anak-anak supaya mereka bisa lebih sadar dan mandiri. Misalnya, latih mereka untuk sisihin uang jajannya setiap hari untuk ditabung, atau ngga gampang nge-iya-in kalau anak minta sesuatu supaya mereka ngga boros kedepannya. 

Menjaga kesehatan finansial itu ngga cuma sekedar menabung dan investasi, tapi hidup jadi lebih terencana karena kamu ngga perlu takut lagi menghadapi kebutuhan yang darurat, bisa pensiun dengan tenang, dan ngga meninggalkan beban ke anak cucu. Ingat, mulai pelan-pelan dulu, yang penting konsisten!