Sabtu, 30 November 2024 program Ruang Teduh kembali hadir dengan mengundang fasilitator profesional, yaitu Kak Rahma Ayuningtyas Fachrunisa, M.Psi., Psikolog yang berlokasi di Ruang Respect Kolektif Collaboraction Space. Ruang teduh #5 kali ini mengangkat tema “Embracing Our Soul and Mind” dengan bahasan tentang proses mengenal serta menerima diri sendiri.
Kegiatan ini dihadiri oleh 10 peserta yang datang dengan alasan yang beragam untuk mengikuti kegiatan ini seperti, ingin lebih mengenal diri sendiri, ingin mendapatkan insight dari cerita teman-teman yang lain, ingin mencari jati diri, dan ingin rehat sejenak dari aktivitas lain karena membutuhkan ruang aman untuk bercerita.
Bukanlah proses yang singkat untuk belajar mengenal diri sendiri. Proses ini seperti belajar seumur hidup karena hal ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang harus dimulai sedini mungkin. Terkadang kita terlalu keras dengan diri sendiri karena rasa takut akan ketertinggalan itu sangat mendominasi. Padahal, tiap manusia punya prosesnya masing-masing, kan? Jadi, jangan membandingkan diri kita dengan orang lain, tapi bandingkan diri kita yang sekarang dengan diri kita di masa lalu. Sudah ada perubahan yang lebih positif kah? Pasti lelah sekali rasanya kalau harus melihat proses orang lain terus-menerus, tapi proses diri sendiri tidak terlalu diperhatikan.
Setiap orang pasti memiliki sebuah pemikiran dan potensinya masing-masing. Kadang, kita tau apa yang kita mau dan apa yang kita butuhkan, tapi kita tidak menerima itu karena banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti tuntutan orang tua, misalnya. Padahal, harusnya kita utamakan diri kita sendiri terlebih dahulu supaya pikiran rasanya lebih ringan dan lega. Bayangin deh, kalau kita melakukan sesuatu yang sebenernya ngga pengen-pengen banget, tapi mau ngga mau harus dilakuin buat penuhin ekspektasi orang lain. Emang sih, di awal pasti lelah sekali, tapi lama-lama jadi terbiasa menerima, ya?
Memang ada masanya kita ngerasa suka atau ngga suka sama diri kita sendiri atas apa yang sudah kita pilih dan kita lakukan karena semua keputusan pasti ada plus dan minus-nya. Untuk bisa ada di fase acceptance itu prosesnya berat dan sulit. Kita ngga bisa langsung tau, sebenarnya apa yang kita butuhkan? Apa yang membuat kita bahagia atau sedih? Very complicated.
Kak Rahma Ayuningtyas selaku fasilitator (psikolog) memberikan penjelasan, “Pasti capek ya untuk jadi diri sendiri? Apalagi untuk mengakui betapa sulitnya kita jadi diri sendiri. Kenapa ya kok rasanya numb? Karena kita lagi ngga siap untuk ngerasain berbagai emosi yang muncul saat kita lagi diskusiin hal ini. Coba deh kasih space ke diri sendiri untuk merasakan apa yang sedang ingin kita rasakan karena mau tips sekeren apapun ngga akan berhasil kalo kita ngga mau terbuka dengan kondisi diri sendiri. Di situ lah kita akan membiarkan jiwa kita merasa aman dan nyaman.”
Kalimat seperti, “Dulu aku kaya gini, kok sekarang gini ya?” mungkin pernah terpikirkan. Memang dalam proses mengenal diri sendiri itu ada proses transisi, kontradiksi, dan dilema. Bisa jadi, ada peran dan tanggung jawab baru yang bebannya lebih berat sehingga membuat kita semakin pusing dan merasa bahwa kita kehilangan diri kita yang dulu. Padahal, untuk bisa menemukan versi diri kita yang lebih baik, kita harus berani melepaskan dri kita yang sebelumnya. Bukan berarti hilang, diri kita yang dulu masih tetap menjadi bagian dalam hidup, tapi mungkin sekarang sudah bukan waktunya.
Intinya, kita yang bertugas mengatur emosi dan ekspektasi pada diri sendiri. Setiap orang memiliki prosesnya masing-masing. Ingat bahwa mengenal dan menerima diri sendiri merupakan proses belajar seumur hidup. Sediakan space untuk diri sendiri bisa mengolah segala emosi, fokus dengan 1 hal, dan kurangi distraksi.
Tetaplah berproses untuk mengenal dan menerima diri sendiri ya! ❤️
Banyak sekali lho program-program yang dibuat oleh Yayasan Rumpun Nurani dalam usaha untuk memperhatikan kondisi kesehatan mental diri sendiri atau orang-orang yang ada di sekitar kita. Ada kampanye kesehatan mental #connecttocare yang dibersamai oleh Lembaga Advokasi Keluarga Indonesia, serta masih banyak lagi program-program lainnya.
Yuk, cek dan follow Instagram @rumpunnurani untuk tau lebih banyak kegiatan lainnya!
Kalau teman-teman butuh tempat untuk menambah insight baru tentang proses mengenali diri sendiri, yuk ikut kegiatan bedah buku Embracing Our Soul; Seni Memahami Diri pada tanggal 22 Desember 2024!