Setiap manusia pasti memiliki kesibukan masing-masing. Ada yang sibuk bekerja, kuliah, mengurus keluarga, atau sibuk mengejar impian yang ingin diraih. Semua kesibukan itu tentu baik, apalagi jika diniatkan untuk mencari ridha Allah. Namun, di tengah padatnya aktivitas, seringkali kita lupa bahwa diri ini juga butuh istirahat. Kita lupa jika diri kita memiliki batas.
Padahal menjaga diri merupakan bentuk ibadah. Tubuh yang kita punya adalah titipan dari Allah. Maka ketika kita merasa lelah, itu merupakan alarm dari Allah agar kita mengistirahatkan diri dari padatnya dunia. Karena itu, di tengah sibuknya pekerjaan yang kamu miliki jangan lupa istirahat ketika kamu merasa perlu dan lelah.
Menata Waktu: Kunci di Balik Pekerjaan yang Tak Pernah Usai
Pekerjaan di dunia memang tidak pernah selesai. Hari ini kamu bisa saja mempunyai target untuk menyelesaikan satu urusan karena besok kamu memiliki urusan lain yang menunggu, tapi terkadang sebelum tugas kita selesai, sudah ada tugas baru yang datang dan menanti untuk dikerjakan. Inilah yang dinamakan realitas hidup, tidak pernah ada kata selesai untuk pekerjaan. Baik pekerjaan dalam skala kecil atau besar.
Untuk itu, salah satu keahlian yang harus dimiliki yaitu mengatur waktu agar diri ini bisa membagi antara waktu untuk bekerja dan waktu untuk istirahat. Seperti firman Allah yaitu “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi…” (QS. Al-Qashash: 77). Ayat tersebut menegaskan bahwa antara dunia dan akhirat harus berjalan seimbang. Walaupun pekerjaan memang tidak ada habisnya, tetapi setidaknya kita bisa peduli terhadap diri sendiri dengan menyisihkan sedikit waktu di dunia untuk istirahat. Dengan ini, pikiran kita akan jauh lebih tenang dan badan tetap sehat. Maka, jangan lupa istirahat dan jangan biarkan kesibukan menguasai hidupmu. Belajarlah menata waktu, karena di situlah kunci untuk tetap produktif tanpa kehilangan kedamaian.
Jangan Terlalu Keras Dengan Diri Sendiri!
Memang menjadi sosok yang pekerja keras merupakan hal yang baik. Namun terkadang kita terlalu menuntut diri untuk selalu produktif, selalu kuat, dan tidak boleh lelah. Padahal, manusia bukan mesin. Ada batas tenaga, ada batas pikiran, ada saatnya kita jatuh. Dan itu adalah hal yang wajar.
Justru ketika melakukan pekerjaan terus menerus tanpa adanya jeda waktu, tubuh kita lama kelamaan akan lelah bahkan stress. Jika kamu merasakan hal itu, tandanya kamu sudah terlalu keras dengan diri sendiri. Padahal tubuhmu mempunyai hak untuk tidur yang cukup, makan yang bergizi, dan beristirahat. Maka, jangan terlalu keras dengan dirimu. Beri ruang untuk beristirahat, beri hati kesempatan untuk tenang, dan jangan lupa bersyukur atas setiap pencapaian kecil. Ingatlah, Allah melihat usahamu, bukan sekadar hasil yang kamu capai.
Jangan Lupa Istirahat: Tidur dan Healing Bukan Berarti Malas
Banyak orang merasa bersalah jika tidur cukup atau mengambil waktu untuk berjalan-jalan. Seolah-olah itu tanda kemalasan. Padahal, dalam Islam, tidur adalah salah satu bentuk rahmat Allah agar kita bisa mengembalikan energi. Allah berfirman, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba: 9).
Begitu pula dengan healing seperti berjalan-jalan atau sekadar menghirup udara segar. Itu merupakan bentuk kasih sayang kepada diri sendiri. Hal ini karena, saat hati dan tubuh kembali segar, kita akan lebih siap beribadah, lebih sabar dalam bekerja, dan lebih ikhlas menghadapi kehidupan. Maka belajarlah untuk membedakan antara “malas” dan “butuh jeda.” Beristirahat bukan berarti menyerah, melainkan cara untuk mengisi ulang energi agar tetap kuat melangkah.
Istirahatkan Diri Sebagian Dari Ibadah
Dalam hidup kita perlu ingat bahwa semua hal yang ada di bumi merupakan titipan Allah, termasuk tubuh kita ini. Ketika kamu terlalu keras dalam bekerja, hingga kamu membiarkan dirimu merasa lelah atau sakit. Itu tandanya kamu tidak bertanggung jawab terhadap dirimu sendiri. Sebagai umat Islam, kita harus mempunyai sikap amanah. Dalam hal ini, amanah yang dimaksud yaitu kita harus bisa menjaga diri agar tetap sehat, salah satunya dengan membiarkan tubuh untuk beristirahat ketika lelah. Seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah berhak atasmu, dirimu berhak atasmu, keluargamu berhak atasmu, maka berikanlah setiap yang berhak akan haknya.” (HR. Bukhari). Melalui hadits ini kita tahu bahwa diri kita sendiri memiliki hak yang harus dipenuhi. Memberi waktu istirahat, makan yang baik, dan menjaga kesehatan adalah bagian dari memenuhi hak tersebut.
Maka, jangan lupa istirahat dan jangan merasa bersalah saat mengambil jeda. Niatkan istirahat sebagai cara merawat diri agar tetap kuat dalam menjalani ibadah dan amanah kehidupan. Karena istirahat yang benar pun, insyaAllah, bernilai ibadah.
Penulis: Annisa Fadhilah



