Pernikahan merupakan momen penting yang terjadi sekali dalam seumur hidup. Selain kebahagiaan, pernikahan juga turut disertai lika-liku pelik di dalamnya. Nah, pada artikel kali ini kita akan mengulas serba-serbi peliknya pernikahan yang diangkat dalam film. Mulai dari produksi lokal hingga film sekelas Hollywood pun memberikan refleksi kehidupan pernikahan dengan pesan moral yang begitu baik.
Diantara banyaknya film yang ada, beberapa film di bawah ini mampu mengangkat tema pernikahan dengan penuh pembelajaran mengenai arti pernikahan dan kehidupan setelah menikah. Tak hanya untuk pasangan yang sudah menikah, Kawan Nurani yang belum menikah bisa banget nonton sebagai bekal awal sebelum menikah. Berikut adalah 3 film yang dapat Kawan Nurani tonton saat waktu luang:
- Marriage Story
Film yang dirilis pada 2019 lalu ini cukup disorot oleh banyak orang. Diperankan oleh aktor Adam Driver dan aktris Scarlett Johansson, film ini terbilang sangat sukses dengan banyaknya penghargaan yang dituai. Bukan saja akting para pemain yang menggugah perasaan penonton, melainkan juga plot story yang begitu nyata dari film ini. Cerita yang diangkat oleh film ini sendiri merupakan permasalahan rumah tangga yang disebabkan oleh ketidakjujuran antar pasangan. Kehidupan rumah tangga yang semula baik-baik saja bisa hancur ketika saat hal-hal yang kerap ditutupi perlahan terkuak.
Film Marriage Story menggambarkan lika-liku kehidupan rumah tangga dengan menunjukkan sudut pandang dari dua sisi. Film ini memberikan gambaran jelas bagaimana sebuah rumah tangga menjadi goyah hingga berujung pada perceraian. Dimulai dari rentetan adegan yang memperlihatkan keharmonisan keluarga, akar masalah yang mengawali keretakan hubungan suami-istri, hingga penyelesaian masalah yang diambil oleh keduanya.
Dari film ini, kita dapat mengerti bahwa pentingnya saling menghargai antar pasangan dalam pernikahan. Film berdurasi 130 menit itu menekankan pesan yang kuat kepada penonton bahwa pernikahan adalah media untuk pasangan memperbaiki diri. Sehingga kemauan untuk terus belajar adalah kunci utama dalam mempertahankan sebuah pernikahan.
- 7 Hari 24 Jam
Film selanjutnya adalah film yang diperankan oleh aktris Dian Sastrowardoyo berjudul 7 Hari 24 Jam. Dalam film yang berdurasi 100 menit ini, kita dapat melihat bagaimana tokoh yang diperankan Dian harus berada dalam satu ruangan bersama dengan suaminya (diperankan oleh Lukman Sardi) yang hanya dipisahkan oleh tirai selama satu minggu.
Sebelumnya, pasangan suami-istri ini merupakan sosok pekerja keras yang jarang meluangkan waktu bersama. Meskipun begitu, keluarga mereka terbilang sebagai keluarga yang harmonis. Di tengah kesibukan yang begitu padat, pasangan ini masih dapat membagi waktu untuk anak mereka serta menjalin komunikasi yang baik. Kemudian, hal ini berubah karena keduanya jatuh sakit di saat yang bersamaan. Dalam waktu kurun satu minggu itu keduanya mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama untuk saling mengenal dekat satu sama lain.
Di dalam ruangan yang sama itu lah konflik dari pasangan ini mulai disorot. Dian dan Lukman menyadari begitu banyak hal-hal yang baru diketahui pasangan ini saat menghabiskan waktu di ruangan tersebut. Padahal, keduanya sudah menikah lebih dari lima tahun. Karena inilah keduanya menjadi goyah akan perasaan satu sama lain dan mulai mempertanyakan alasan mereka menikah.
Dikemas dengan sangat ringan, film ini memiliki pembelajaran mengenai pentingnya meluangkan waktu untuk pasangan di tengah kesibukan. Sejatinya, memang pernikahan bukanlah akhir dari sebuah hubungan. Melainkan sebuah awal untuk menjalani kehidupan yang berbeda. Maka dari itu, penting untuk terus saling mencoba mengenal dan memahami satu sama lain.
- Teman Tapi Menikah 2
Mungkin Kawan Nurani sudah tidak asing dengan film yang satu ini. Dirilis pada awal 2020, Teman Tapi Menikah 2 adalah sekuel dari film yang berjudul sama. Film yang cukup populer di kalangan anak muda ini berhasil menggambarkan kehidupan newly wedding couple yang kian diterpa masalah. Mengambil dua setting Jakarta dan Bali, rentetan permasalahan dimunculkan dari awal mulai film. Tampak bagaimana sosok Ayu yang diperankan oleh Mawar Eva, merasa marah dengan sikap tak acuh yang ditunjukkan Ditto (Adipati Dolken) setelah mereka menikah.
Meskipun telah bersahabat selama belasan tahun, pasangan ini masih terlibat dalam selisih dan salah paham. Di satu sisi, Ayu merasa Ditto bersikap terlalu kekanak-kanakan sebagai seorang suami. Namun di sisi lain, Ditto merasa istrinya tak semenyenangkan saat keduanya masih bersahabat dulu. Pertengkaran-pertengkaran kecil pun semakin sering terjadi, terlebih saat Ayu dinyatakan hamil. Dari sinilah kehidupan pernikahan keduanya semakin diuji.
Menonton film ini, banyak sekali pembelajaran penting yang dapat menyadarkan kita akan sulitnya kehidupan belia rumah tangga yang ternyata jauh dari bayangan indah semata. Seiring berjalannya waktu, akan banyak hal baru yang terlihat dari pasangan kita dan harus dapat ditoleransi. Film ini mengajarkan cara menyikapi permasalahan dalam rumah tangga dengan berkomunikasi dan memberikan pengertian yang baik pada satu sama lain.
Secara garis besar, film-film di atas menggambarkan suasana kehidupan pernikahan dengan sangat realistis. Selain yang diangkat dalam film, masih lebih banyak lagi hal-hal penting yang harus dipelajari dan persiapkan mengenai kehidupan pernikahan. Mulai dari manajemen emosi, resolusi konflik, perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, ilmu parenting dan financial planning, kesehatan mental, serta cara berkomunikasi yang baik antar pasangan. Pemahaman individu mengenai hal-hal tersebut tentunya akan sangat berguna untuk mengantisipasi masalah yang timbul dalam rumah tangga.
Inilah yang kemudian menginisiasi Yayasan Rumpun Nurani melalui Departemen Pendidikan untuk menyelenggarakan Kelas Online bertajuk “Tiga Puluh Hari Memantaskan Diri (THMD)”. Kelas yang dilaksanakan secara online mulai dari 7 November 2020 hingga 7 Desember 2020 ini merupakan wajah baru dari Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI). Program ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap Kawan Nurani agar dapat memiliki pemahaman yang baik mengenai pernikahan sebelum memutuskan untuk berumah tangga.
Terdapat beberapa sesi dalam THMD ini, meliputi sesi penyampaian materi, ceramah dan tanya jawab, sesi diskusi, sesi praktik, serta sesi simulasi. Materi yang disajikan juga sangat komprehensif, ada sebanyak 17 materi yang membahas urusan mental, spiritual, serta finansial individu. Dengan adanya kegiatan ini, Yayasan Rumpun Nurani berharap akan muncul generasi-generasi keluarga dahsyat yang tangguh, tanggap, serta terampil sesuai dengan jargon yang digunakan pada acara THMD ini. Informasi lebih lengkap mengenai program ini dapat ditemukan dalam laman instagram @sekolahcalonibu.
2 Comments
Wahhhh kereeen 👍🏻 masuk bucket list !
Wawwww, sy sdh menikah 18th, tp jd pengen nonton juga nih Min! Makasih ya review nya..mgk bs ditambah infonya lagi referensi2 film pendidikan pernikahan dr Korea/India/Jepang/Cina😍 dg subtitle tentunya😅