Apa yang Terjadi Jika Pasangan Tidak Setara?

Ilustrasi Pernikahan Pasangan yang setara

Memutuskan untuk bersama seumur hidup dengan pasangan yang tidak setara merupakan salah satu bentuk kerugian yang terjadi karena bisa berdampak negatif pada salah satu pihak. Kesetaraan dalam hubungan memang sulit untuk diusahakan, namun bukan berarti tidak bisa. Banyak sekali dampak negatif yang akan terjadi apabila kita dan pasangan tidak setara. 

Contoh real-nya, dalam hal mengelola keuangan, mungkin si A adalah seseorang yang sangat amat hemat, frugal living katanya. Lalu, bertemu dengan si B yang santai, tidak terlalu hemat, tetapi tidak boros juga karena kebiasaan yang ia bawa dari orang tuanya. Mungkin hal ini terlihat sepele, tetapi jika tidak dibicarakan maka si A dan si B akan memiliki spekulasinya sendiri. Menurut si A, si B sangat boros karena terlalu memikirkan kebahagiaan dalam menggunakan uang. Sementara itu si B merasa bahwa si A sangat pelit karena tidak bisa memenuhi kebutuhan si B. 

Alangkah baiknya si A berusaha menaikkan sedikit income-nya agar bisa menabung dengan nominal yang sama seperti sebelumnya, namun dengan pengeluaran yang juga lebih besar karena ia berusaha setara dengan pasangannya, si B. Begitu pula dengan si B yang harus memahami kebiasaan si A dalam hal mengelola keuangan, si B harus berusaha lebih keras untuk menjelaskan bahwa caranya mengelola keuangan ini jangan sampai menyiksa dirinya sendiri. 

Lalu, kira-kira apa saja akibatnya jika menjalin hubungan dengan pasangan yang  tidak setara?

 

Merasa Rendah Diri atau Insecure

Biasanya hal ini disebabkan oleh seseorang yang memiliki pasangan yang tingkat ekonomi dan pendidikannya yang lebih tinggi. Padahal mungkin pasangannya tersebut merasa biasa saja dan mau menerima dengan apa adanya. Memang benar bahwa perasaan rendah diri ini sangat sulit untuk dikendalikan, namun sebenarnya kita merubah pemikiran kita menjadi lebih positif dengan menjadikan hal ini sebagai motivasi untuk kita bisa lebih semangat dalam menabung dan belajar lagi sehingga terhindar dari perasaan rendah diri tersebut. 

 

Selalu Ada Konflik 

Konflik dalam kehidupan pernikahan pastinya tidak mungkin jika ‘tidak ada’ karena dalam pernikahan juga terdapat proses untuk beradaptasi dengan pasangan. Mungkin sebelum menikah sudah merasa sangat mengenal pasangan, namun ternyata ada saja hal-hal yang baru diketahui setelah menikah. Apalagi jika tidak setara dengan pasangan, sangat mungkin untuk terjadinya konflik yang belum tentu bisa diselesaikan dengan mudah. 

Mengganggu Kesehatan Mental dan Fisik 

Munculnya konflik dalam hubungan dengan frekuensi yang sering pastinya akan membuat stres yang berkepanjangan. Jika kondisi kesehatan mental seseorang terganggu, tidak bisa dipungkiri jika kesehatan fisik juga terganggu. Efek negatif lainnya bisa menyebar ke hubungan dengan keluarga atau teman, bahkan bisa mengganggu kinerja seseorang dalam bekerja jika pasangan tidak setara dan tidak bisa untuk saling memahami kondisi masing-masing. 

 

Menciptakan Anak yang Broken-Home 

Orang tua yang tidak punya batasan dalam menghadapi konflik, seperti bertengkar dengan berteriak di hadapan anak, akan membuat anak menjadi stres dan merasa tidak memiliki ‘rumah’ yang nyaman untuk ia pulang. Seorang psikolog pernah berkata bahwa, “Anak yang bahagia lahir dari orang tua yang bahagia pula. Jadi, jika anak terlihat tidak bahagia, yang harus ditanya bukan anaknya melainkan hubungan orang tuanya.”. Anak yang tumbuh dengan orang tua yang tidak harmonis bisa saja akan membawa luka sampai ia dewasa, bahkan bisa berdampak pada caranya dalam memilih pasangan hidup kelak yang mana bisa juga akan berdampak pada ketidakpahamannya dalam hal memilih pasangan yang setara. 

 

Risiko Bercerai 

Jika konflik terjadi tanpa adanya cara penyelesaian yang tepat dan masing-masing tidak ada yang mau berkompromi, maka hal ini dapat menyebabkan hilangnya rasa respect ke satu sama lain. Ketika pasangan tidak setara maka cara penanganannya dalam konflik keluarga juga akan berdampak pada perceraian karena ketidakmampuannya dalam memahami pasangan. Pasangan yang sudah berpikir untuk bercerai, artinya masalah yang muncul dirasa sudah tidak ada solusinya dan terasa sangat amat melelahkan. 

 

Menikah adalah sebuah perjalanan yang panjang, maka alangkah lebih indahnya jika menikah dengan pasangan yang setara. Setara bukan berarti harus sama dalam segala hal, melainkan bisa memahami satu sama lain, menanamkan sikap toleransi yang tinggi, dan ketika berdiskusi bisa menghasilkan keputusan yang dibuat dengan kesepakatan bersama. 

 

————————————

 

Banyak sekali lho program-program yang dibuat oleh Yayasan Rumpun Nurani dalam usaha untuk memperhatikan kondisi kesehatan mental diri sendiri atau orang-orang yang ada di sekitar kita. Ada kampanye kesehatan mental #connecttocare yang dibersamai oleh Lembaga Advokasi Keluarga Indonesia, serta masih banyak lagi program-program lainnya. 

Yuk, cek dan follow Instagram @rumpunnurani untuk tau lebih banyak kegiatan lainnya!

Rekomendasi Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan Update Terbaru dari Kami!

Berlangganan newsletter kami sekarang untuk menerima artikel inspiratif, berita terkini, dan informasi penting lainnya, Gratis!