Pandemi COVID-19 telah memaksa secara masif dan mengubah cara kita dalam beraktivitas. Rencana yang sudah disusun dengan rapi akhirnya harus berubah dengan menemukan celah dan setitik cahaya untuk menjadi jalan baru dalam mencapai tujuan kita. Begitu pula yang dilakukan oleh Yayasan Rumpun Nurani dalam beradaptasi untuk tetap menebar kebaikan melalui program-programnya.
Keharusan menjalin komunikasi dan koordinasi yang dilakukan melalui teknologi digital membawa Yayasan Rumpun Nurani menjadi lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Terbukti, komunikasi tetap berjalan dengan baik meskipun dilakukan secara daring. Meskipun hal ini berdampak kepada pembatalan beberapa program yang dirasa sulit untuk dilaksanakan secara daring, namun terdapat pengembangan baru dalam program-program lainnya.
Semenjak pandemi COVID-19 terjadi, program Nurani Bergerak milik Departemen Sosial Yayasan Rumpun Nurani menjadi fokus dalam membantu masyarakat rentan yang terdampak COVID-19. Sasaran dari fokus tersebut adalah komunitas lansia terdampak pandemi dan rumah sakit yang bkan rujukan COVID-19. Bantuan yang diberikan kepala komunias lansia berupa pemberian alat penunjang pencegahan penularan COVID-19 seperti masker dan handsinitizer, serta sembako bagi pemenuhan hidup lansia. Sedangkan bantuan yang diberikan kepada rumah sakit adalah pemberian paket alat kesehatan seperti pakaian hazmat, shoe cover, face shield, masker medis, sarung tangan, hingga vitamin dan susu bagi tenaga kesehatan. Terhitung ada 3 komunitas lansia dan 8 rumah sakit yang telah dibantu melalui Nurani Bergerak ini.
Anisa Putri Rahmani, salah satu pengurus Yayasan Rumpun Nurani, mengatakan bahwa hikmah lain yang didapat Yayasan Rumpun Nurani selama pandemi adalah menjalin jejaring dan kolaborasi dengan institusi-institusi lain. Ia kemudian menyebutkan institusi-institusi yang turut membantu Yayasan Rumpun Nurani dalam menjalankan progam-programnya.
Institusi-institusi tersebut adalah lembaga Sonjo yang membantu alur informasi dan pengumpulan bantuan kepada rumah sakit, Semut Nusantara yang membantu pengembangan marketplace Departemen Ekonomi, Atlantic Institute dalam menyuplai bantuan bagi masyarakat terdampak pandemi serta pengembangan digitalisasi. Selain itu ada juga Yayasan UII yang memberikan pendanaan dan pelatihan bagi paara ibu tunggal rentan, Entong Mas sebagai penyedia makanan siap makan dalam bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi, Baitulmaal Muamalat yang bekerjasama dalan kegiatan sosial, serta Giga Indonesia dan Universitas Ahmad Dahlan yang membantu dalam kegiatan pelatihan untuk kelas parenting. Harapannya, semua kegiatan dan kerja sama dengan institusi-institusi tersebut dapat terus terjalin, bahkan dapat berkolaborasi dengan lebih banyak institusi lain.
Pandemi COVID-19 seharusnya tidak dilihat dari sisi negatifnya saja, namun di balik itu terdapat hikmah-hikmah baik lain yang dapat kita petik. Pandemi menjadi pengingat dan pelajaran baru bagi kita untuk menjadi lebih kuat atas musibah yang kita alami. Selain itu, pandemi juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala keadaan dan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT.